Rizal Yahya. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

wewenang,delegasi dan desentralisasi

bab 7 (wewenang,delegasi dan desentralisasi)

PENGERTIAN WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
Struktur lini dan staff
Organisasi Lini dan Staf: staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan terhadap fungsi lini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama organisasi atau departemen.
Struktur Lini dan Staff – meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya.
 Wewenang lini,staff dan fungsional.
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara
langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
Delegasi Wewenang
Dapat diartikan sebagai penugasan wewenang dan tanggung jawab formal organisasi
kepada orang lain, dalam hal ini karyawan. Wewenang dapat didelegasikan sesuai dengan prinsip skalar dari manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis wewenang harus ditetapkan denganjelas dari manajemen puncak sampai karyawan paling bawah. Delegasi wewenang bukan merupakan pelepasan tanggung jawab.
A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah
dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi,
melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada didaerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkan kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.  daftar pustaka :
WEWENANG, DELEGASI,
SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Definisi wewenang :
1.Menurut Louis A. Allen dalam bukunya, Management and Organization :
• Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada
suatu jabatan.
2.Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam bukunya, The Principles of Management Authority adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak.
3.Menurut G. R. Terry :
• Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain
supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.
4.Menurut R. C. Davis dalam bukunya, Fundamentals of Management :
• Authority adalah hak yang cukup, yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan
suatu tugas/kewajiban tertentu. Jadi, wewenang adalah dasar untuk bertindak, berbuat dan melakukan kegiatan/aktivitas perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa.

Wewenang terbagi atas 3 jenis :
a. Line Authority (wewenang lini), wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, di
seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
b. Staff Authority (wewenang staf), wewenang kelompok, individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini.
c. Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang anggota staf departemen untuk
mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.

Definisi Kekuasaan :
Kuasa adalah kekuatan, seseorang yang disegani karena mempunyai kekuatan tertentu, baik kekuatan fisik, mental maupun karena mempunyai pengaruh yang cukup luas.

Sumber-sumber Kekuasaan :
a. Reward Power (kekuasaan menghargai), didasarkan pada kemampuan seseorang untuk
memberi penghargaan kepada orang lain, untuk melaksanakan perintah/memenuhi
persyaratan prestasi kerja.
b. Coercive Power (kekuasaan memaksa), didasarkan pada kemampuan orang yang
mempengaruhi untuk menghukum orang yang dipengaruhi jika tidak memenuhi persyaratan.
c. Legitimate Power (kekuasaan sah), kekuasaan ini ada jika seseorang karyawan atau orang yang dipengaruhi mengakui bahwa orang yang mempengaruhi memang berhak untuk menggunakan pengaruh dalam batas-batas tertentu.
d. Expert Power (kekuasaan keahlian), didasarkan pada persepsi / keyakinan bahwa orang yang mempengaruhi mempunyai keahlian relevan/pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
e. Referent Power (kekuasaan rujukan), didasarkan pada keinginan orang yang dipengaruhi
untuk dihubungkan dengan atau meniru orang yang mempengaruhi.

Delegasi
Tindakan memberikan wewenang dan tanggung jawab formal untuk menyelesaikan aktivitas
spesifik kepada bawahan.

Definisi Delegasi menurut para ahli :
a. Menurut Ralph C. Davis :
• Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan
wewenang berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
b. Menurut Louis A. Allen :
• Pendelegasian adalah proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja
yang ditimpakan padanya, sehingga ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat ia kerjakan.

Sentralisasi
Sebagian besar wewenang/kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak. Hanya
sebagian kecil saja disebarkan ke seluruh struktur organisasi.

Desentralisasi
Sebagian kecil wewenang/kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, sedang sebagian besar kekuasaan menyebar pada seluruh struktur organisasi.


Sumber :
1.http://kalisasuhardi.blogspot.com/2010/11/departementasi.html
2. http://maulganteng.ngeblogs.com/2010/03/24/departementasi/
3. http://umuatia.blogspot.com/2011/11/pengertian-departementasi.html




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

KOORDINASI

                                                            bab 6 (KOORDINASI)

KOORDINASI
• Suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi.
• Orang yang menggerakkan / mengkoordinasi unsur-unsur manajemen untuk mencapai tujuan disebut koordinator (manajer).
Teori-teori koordinasi :
a. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya, The Principle and Practice of Management :
• Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu
dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
b. Menurut G. R. Terry dalam bukunya, Principle of Management :
• Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron / teratur untuk menyediakan jumlah dan
waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan
yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi :
1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif
2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut
3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut

Syarat-syarat koordinasi :
1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian.
2. Rivalry, dalam perusahaan besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba untuk kemajuan.
3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai.
4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat.

Sifat-sifat koordinasi :
1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis.
2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam kerangka mencapai sasaran.
3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.

Koordinasi dibedakan atas :
1. Koordinasi vertikal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya.

2. Koordinasi horisontal, tindakan-tindakan atau kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
Koordinasi horisontal terbagi :
a. Interdiciplinary, Koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan,
mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain secara
intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
b. Inter-Related, koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi
instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.

Cara mengadakan Koordinasi :
1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan yang tepat haru sdiambil untuk menciptakan, menghasilkan koordinasi yang diharapkan.
2. Mensosialisasikan tujuan kepada para anggota, agar tujuan tersebut berjalan secara
bersama, tidak sendiri-sendiri.
3. Mendorong anggota untuk bertukar pikiran, mengemukakan ide, dll.
4. Mendorong anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan sasaran.
Coordination dan Cooperation :
- Koordinasi berhubungan dengan sinkronisasi, jumlah, waktu, arah dan mempunyai arti lebih luas daripada kooperasi.
- Kooperasi adalah tindakan bersama oleh sejumlah orang terhadap tujuan yang sama.


Sumber :
1. http://kalisasuhardi.blogspot.com/2010/11/departementasi.html
2. http://maulganteng.ngeblogs.com/2010/03/24/departementasi/
3. http://umuatia.blogspot.com/2011/11/pengertian-departementasi.html




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

penetapan tujuan dan pengambilan keputusan



2. Penetapan Tujuan

PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Definisi Tujuan
Suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai

A. Etzioni , “ Modern Organization “
“ Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan “ dan sebagai ” pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya”
Unsur penting tujuan :
1. Hasil akhir yang diingikan di waktu mendatang
2. Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

Tujuan terdiri :1. Tujuan umum/khusus = Tujuan strategic
2. Tujuan akhir/antara 

Faktor yang mempengaruhi proses penetapan tujuan strategic
1. Misi dasar organisasi
2. nilai-nilai yang dipegang manajer
3. Kekuatan dan kelemahan organisasi
4. Data kesempatan dan ancaman lingkungan organisasi

Misi organisasi
Kesempatan dan
Nilai manajer Tujuan-tujuan strategik ancaman dalam
puncak organisasi

Kekuatan dan kelemahan
Organisasi

Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman bagi kegiatan
2. Sumber legitimasi
3. Standar pelaksanaan
4. Sumber motivasi
5. Dasar rasional pengorganisasian

Klasifikasi Tujuan
Menurut C. Perrow ; Organizational Analysis , klasifikasi tujuan dari sudut pandang mereka yang berkepentingan, terdiri dari :
1. Tujuan kemasyarakatan (Societal goals)
2. Tujuan keluaran (Output goals)
3. Tujuan sistem (System goals)
4. Tujuan produk (Product goals)
5. Tujuan turunan (Derived goals)

Perrow menekankan bahwa, Organisasi mempunyai :ü Tujuan berganda yang sering bersaingü Tujuan yang kadang-kadang bertentanganü Tujuan yang tidak saling berpisah
Proses Penetapan Tujuan
John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Strategic management : Strategy formulation and implementation, unsur dasar penetapan tujuan :
1. Barang dan jasa dapat memberikan manfaat.
2. Barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen
3. Teknologi digunakan dalam proses produksi (menekan biaya dan kualitas bersaing)
4. Kerja keras dan dukungan sumber daya dapat meningkatkan pertumbuhan organisasi dan meningkatkan laba.
5. Pelayanan manajemen dapat memberikan public image
6. Dengan konsep diri yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham

Bidang – Bidang Tujuan
Peter F. Drucker, The practice of management, bidang pokok perusahaan harus menetapkan tujuan :
1. Posisi pasar 5. Inovasi
2. Produktifitas 6. Prestasi dan pengembangan manajer
3. Sumber daya phisik dan keuangan 7. Prestasi dan sikap karyawan
4. Profitabilitas 8. Tanggung jawab social dan publik

Perumusan Tujuan
Konsepsi tujuan = Proses tawar menawar = Rumusan tujuan.

Perumusan tujuan yang efektif :1. Melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
2. Manajer puncak bertanggung jawab menurunkan tujuan-tujuan pada level bawah
3. Tujuan harus realistic dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal.
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang para anggota organisasi
5. Tujuan umum dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami dan diingat oleh para pelaksana
6. Tujuan fungsional harus konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen harus meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan, dan merubah dan memperbaiki sesuai dengan perkembangan lingkungan

Proses perumusan tujuan
Koalisi eksternal
Pemegang saham dan
pemilik modal
Penyelia
Langganan
Masyarakat dan lain-lain

Manajer pelaksana Tujuan
(Eksekutif)
Koalisi internal

Manajemen Sistem nilai
Manajer
Karyawan dan lain-lain

Tujuan individu VS
organisasi

Management By Objective (MBO)
Diperkenalkan pada tahun 1954 oleh Peter Druker, “ the pratice of management “
MBO merupakan penetapan prosedur formal atau semi formal, yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan oleh kegiatan (langkah), sampai peninjauan kembali pelaksanaan
 kegiatan.
Istilah management by objective§ Manajemen berdasarkan sasaran§ Manajemen berdasarkan hasil§ Management by results§ Goals management§ Work planning and review§ Goals and controls§ Joint target setting
Esensi dari MBO adalah1. Penetapan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang berkerja sama
2. Penentuan bidang tanggung jawab utama setiap individu dirumuskan dengan jelas dalam bentuk hasil-hasil yang dapat diukur.
3. Penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai pedoman pengoperasian satuan kerja dan penilaian sumbagan masing-masing anggota.

Peter Drucker menekankan pada hubungan tujuan individu dan tujuan umum, penerapan MBO adalah untuk mencapai efisiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan integrasi bagian-bagiannya.
Sukses penerapan MBO didasarkan pada dua hipotesa :1. Bila seseorang melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia mengeluarkan usaha lebih untuk meraihnya dibandingkan bila seseorang tidak merasa terikat.
2. Kapan saja seseorang memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia akan melakukan apa saja untuk membuatnya terjadi.

Tujuan dapat diukur secara :
1. Kuantitatif : Volume produksi, laba, biaya
2. Kualitatif : Rencana pemasaran, hubungan langganan

Unsur-unsur umum atau aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif :
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan-tujuan perseorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi dalam implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
Kelemahan MBO1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, yaitu komsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik MBO.
2. Kelemahan yang seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam pengembangan dan implementasi program MBO.

Kategori kedua menyangkut beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :1. Gaya dan dukungan manajemen
2. Penyesuaian dan perubahan
3. Keterampilan-keterampilan antar pribadi
4. Deskripsi jabatan
5. Penetapan dan pengkoordinasian tujuan
6. Pengawasan metode pencapaian tujuan
7. konflik antara kretivitas dan MBO

Membuat MBO EfektifUnsur – unsur yang diperlukan bagi efektivitas MBO yang diperlukan oleh manajer tingkat atas, menurut Henry L. Tosi dan Stephen J. Carroll, “ Managerial reaction to management by objectives ” adalah :
1. Mendidik dan melatih manajer
2. Merumuskan tujuan secara jelas
3. Menunjukan komitmen manajemen puncak secara kontinyu
4. Membuat umpan balik efektif
5. Mendorong partisipasi




Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Proses Pengambilan Keputusan Dalam organisasi sangat dibutuhkan. karena disaat sebuah organisasi mengalami masalah, maka akan diambil keputusan yang paling tepat untuk menyelesaikannya.
Proses Pengambilan Keputusan adalah suatu pemilihan atau penyelesaian untuk memecahkan masalah dalam sebuah organisasi dengan tepat.

Dalam proses pengambilan keputusan, banyak cara dilakukan, tetapi tidak mencapai hasil yang maksimal. maka dari itu, terdapat 3 tahap utama dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
  1. Aktivitas intelegensi: penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan.
  2. Aktivitas desain: terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan menganalisis masalah.
  3. Aktivitas memilih: memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.


Proses pengambilan keputusan memiliki fungsi sebagai suatu awal dari segala aktivitas manusia baik individu maupun berkelompok yang dapat menentukan langkah selanjutnya dimana pengaruhnya akan berlangsung dalam waktu yang sebentar atau dalam waktu yang cukup lama.

Terdapat 2 tujuan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
  • Tujuan bersifat tunggal.
  • Tujuan bersifat ganda.


Terdapat 3 langkah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
  1. Tahap Identifikasi, merupakan tahap pertama dimana kita mengenal masalah-masalah yang terjadi.
  2. Tahap Pengembangan, merupakan tahapan kedua dimana kita mencari prosedur atau seolusi standar yang ada atau mencari solusi yang baru.
  3. Tahap Seleksi, pada tahap ini, solusi-solusi yang ada disaring dan disepakati.


Dalam menyelesaikan masalah sering kali adanya perbedaan pendapat. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara membuat forum evaluasi. forum yang dibuat untuk mengumpulkan pendapat para anggotanya atau forum yang setiap anggota kelompok/organisasi berhak mengemukakan pendapat






sumber : http://abyhape.blogspot.com/2011/10/resume-kelompok-3-proses-pengambilan.html
              http://opickrockstar.wordpress.com/2010/11/29/2-penetapan-tujuan/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

SAP



SATUAN ACATA PERKULIAHAN
MATA KULIAH : ORGANISASI DAN METODE
FAKULTAS : ILMU KOMPUTER / MI-UG / D3



MINGGU
POKOK BAHASAN & TIU

SUB POKOK BAHASAN & SASARAN BELAJAR
CARA PENGAJARAN
MEDIA
TUGAS
SUMBER
1 & 2
Arti Pentingnya Organisasi dan Metode

TIU :
Mahasiswa mengetahui pentingnya organisasi dan metode
  1. Pengertian Organisasi dan Metode
  2. Sejarah Organisasi
  3. Desain Organisasi Formal dan Informal.
  4. Teory Organisasi

Sasaran Belajar
  1. Mahasiswa dapat menjalaskan apakah yang dimaksud dengan istilah organisasi dan metode.
  2. Mahasiswa dapat mengetahui sebab dari mengapa organisasi dan metode dibutuhkan oleh manajemen.
  3. Mahasiswa dapat mengambarkan fungsi pelayanan O & M
  4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sejarah timbulnya organisasi.
  5. Agar mahasiswa memiliki dasar tentang organisasi tersebit.

Ceramah
OHP
Papan Tulis
Mendeskripsikan fungsi-fungsi pelayanan O & M pada organisasi tertentu.
1,3,7
3
Hubungan antara Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja.

TIU :
Mahasiswa dapat mengetahui hubungan timbal-balik antara manajemen, organisasi dan tata kerja.

1.        Hubungan Timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan tata kerja.
2.        Fungsi satuan Organisasi dan Metode.

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian secara umum dari manajemen.
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan timbal-balik antara kegiatan dan kerja sama dengan tujuan.
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa dalam rangka menejemen harus ada organisasi.
  4. Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa dalam rangka manajemen harus ada organisasi.
  5. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian secara umum dari tata kerja.
  6. Mahasiswa dapat mengambarkan hubungan antara manajemen dan tata kerja.
  7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian secara umum dari organisasi.
  8. Mahasiswa dapat mengambarkan hubungan timbal balik antara organisasi dan tata kerja.
  9. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi satuan organisasi dan metode.

Ceramah Diskusi
OHP Papan Tulis
Membuat kerangka hubungan timbal balik antara menejemen dan organisasi, Manajemen dan tata kerja, serta manajemen, organisasi dan tata kerja.
1,6
4
Sistem Perilaku Organisasi

TIU :
Agar mahasiswa dapat mengetahui system yang berhubungan dengan organisasi, serta ruang lingkup organisasi.
  1. Hubungan Timbal-balik antara manajemen, Organisasi dan Tata Kerja.
  2. Fungsi satuan Organisasi dan Metode.

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pengertian secara umum dari manajemen.
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerja sama dengan tujuan.
  3. Mahasiswa dapat menjalaskan mengapa dalam rangka manajemen harus ada organisasi.
  4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian secara umum dari tata kerja ( metode ).
  5. Mahasiswa dapat ,enunjukan tujuan daripada pemakaian tata kerja yang tepat.
  6. Mahasiswa dapat mengambarkan hubungan antara manajemen dan tata kerja.
  7. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian secara umum dari organisasi.
  8. Mahasiswa dapat mengambarkan hubungan timbal balik antara organisasi dan tata kerja.
  9. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi satuan organisasi dan metode.

Ceramah Diskusi
OHP Papan tulis
Mengklasifikasikan kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang masuk dalam Ruang Lingkup O & M ( Ambil contoh salah satu ( Organisasi) Perusahaan.
1,5,6
5 & 6
Organisasi

TIU :
Mahasiswa dapat memahami tentang organisasi.
  1. Tipe atau Bentuk Organisasi
  2. Struktur atau Skema Organisasi.

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri daripada organisasi dengan mengingat pengertian umum dari organisasi.
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi bentuk organisasi menurut beberapa ahli organisasi manajemen.
  3. Mahasiswa dapat menyebutkan hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi.
  4. mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri daripada organisasi yang sehat, tepat dan sempurna.
  5. Mahasuiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip rasionalitas.
  6. Mahasiswa dapat menjelaskan pegertian dari spoil system, patronage system dan nepothisme system.
  7. Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan rrentang kendalai ( span of control ) dengan batasan-batasan.
  8. mahasiswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk organisasi dengan kebaikan serta keburukannya.
  9. Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan skeme organisasi.
  10. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat skema organisasi.
  11. Mahasiswa dapat menyebutkan syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembuatan skema organisasi.

Ceramah Diskusi
OHP Papan tulis
Tugas Kelompok membuat paper dengan tema, spoil system, Nephotisme system, spand of control.


1,2,6
7 & 8
Dinamika Organisasi

TIU :
Mahasiswa dapat memahami tentang dinamika organisasi.
  1. Dinamika konflik.
  2. Jenis dan sumber konflik
  3. Strategi penyelesaian konflik.
  4. Motivasi.
  5. Teori motivasi

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat meyebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau proses berjalannya suatu organisasi.
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat konflik dan menyebutkan jenis-jenis konflik.
  3. Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab timbulnya konflik organisasional.
  4. Mahasiswa dapat menyebutkan bidang structural dalam organisasi dimana sering terjadi konflik.
  5. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan terhadap kebijaksanaan, strategi, dan taktis dengan memberikan contoh untuk masing-masing perubahan tersebut.
  6. Mahasiswa dapat membedakan  teori motivasi yang diperkenalkan oleh Mc Gregor, Abraham Maslow, David Mc Cellend, Herzberg.


OHP Papan tulis
Cari contoh organisasi yang sedang mengahadapi konflik dan mencari jalan penmecahanya, sesuai dengan konsep- konsep yang ada.

Membuat konsep motivasi di dalam Organisasi tersebut sesuai teori Abraham Maslow.
2, 3,5,7
9 &
10
Proses Oraganisasi

TIU :
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses Organisasi.
  1. Proses mempengaruhi.
  2. Proses Pengambilan Keputusan.

Sasaran belajar :
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimanakah proses mempengaruhi dapat berlangsung.
  2. Mahasiswa dapat membedakan pengertian pengaruh dengan kekuasaan dan dengan wewenang.
  3. Mahasiswa dapat meyebutkan beberapa beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk membahas hubungan antara kekuasaan dan pengaruh.
  4. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pengambilan keputusan.
  5. Mahasiswa dapat menyebutkan dua buah model Fisher dalam prosesr pengambilan keputusan.
  6. Mahasiswa dapat menyebutkan teknik-teknik pengambilan keputusan

Ceramah Diskusi
OHP Papan tulis
Membuat pembedaan proses pengaruh berdasarkan kekuasaan dengan berdasarkan wewenang.
2, 7
11
Komunikasi dalam Organisasi

TIU :
Mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam organisasi
  1. Pengertian Komunikasi
  2. Bagaimana menyalurkan ide melalui konunikasi.
  3. Hambatan-hambatan komunikasi.

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa komunikasi diperlukan dalam organisasi.
  2. Mahasiswa dapat menyebutkan syarat-syarat terjadinya komunikasi yang baik.
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan one way traffic dan two way traffic.
  4. Mahasiswa dapat menghitung jumlah arus tata hubungan yang ada dalam organisasi dengan mengunakan rumus J.E Walters.
  5. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian komunikasi menurut para ahli.
  6. Mahasiswa dapat menyebutkan unsure-unsur komunikasi.
  7. Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam komunikasi yang dapat terjadi dalam organisasi berikut contohnya.
  8. Mahasiswa dapat menjelaskan tahap-tahap yang dilalui dalam proses komunikasi.
  9. Mahasiswa dapat mengambarkan hubungan komunikasi dalam koordinasi kerjasama.
  10. Mahasiswa dapat mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam berkomunikasi.

Ceramah Diskusi
OHP Papan tulis
Mempresentasikan paper yang telah dibuat kemudian menklasifikasikan hambatan-hambatan dalam komunikasi.
2, 7
12
Perkembangan Pandangan Baru tentang Organisasi.

TIU :
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pendangan baru organisasi.
  1. Arti pengembangan Organisasi.
  2. Sejarah perkembangan Organisasi.
  3. Karakteristik Pengambangan Oragnisasi.
  4. Organisasi Masa Depan.

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat mengetahui arti pengembangan organisasi.
  2. Mahasiswa dapat membandingkan perkembangan organisasi saat ini dengan sejarah organisasi.
  3. Mahasiswa dapat mengenali karakteristik yang berhubungan dengan organisasi.
  4. Mahasiswa dapat memahami perkembangan organisasi.


Ceramah Diskusi
 OHP Papan tulis
Membuat “ Daur Hidup Organisasi “
3,4,7
13
Kepemimpinan
  1. Pengertian
  2. Tipe-tipe Kepemimpinan
  3. Teori-Teori Kepemimpinan

Sasaran Belajar :
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kepemimpinan
  2. Mahasiswa dapat mengerti tipe-tipe kepemimpinan.
  3. Mahasiswa dapat menyebutkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
  4. mahasiswa dapat mengetahui teori yang mendasari kepemimpinan.
  5. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari pemimpin dalam organisasi.

Ceramah Diskusi
OHP Papan tulis
Analisis kasus : klasifikasi gaya-gaya kepemimpinan.
2,3,7


Refferensi :
  1. F.X Soejadi, Organization and Methods, CV, Haji masagung, Jakarta, 1989.
  2. Gibson, Ivancevich, Donnelly, Organisasi dan Manajemen, Erlangga, Jakarta, 1992.
  3. Keith Davis & John W. Newstrom, Perilaku dalam Organisasi, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1995.
  4. Michael E. McGill, Pengembangan Organisasi ( bagi Manajer Operasional ), PT. Purtaka Binaman Pressindo, 1993.
  5. Paul Hersey & Ken Binchard ( Agus Darma ), Manajemen Perilaku organisasi ( Pendayagunaan Sumber Daya Manusia), Edisi ke empat , Erlangga, 1990.
  6. Sutarto, Dasar-dasar Organisasi Perusahaan, gajah Mada University Press, 2002.
  7. T, Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, BPFE, Yogyakarta, 1993

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS